PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Setiap kita membahas tentang materi,
maka secara tidak langsung kita juga telah ikut membahas mengenai ilmu kimia.
Dalam makalah ini penyusun menyelami lebih jauh tentang kimia beserta
polutannya yang mempengaruhi struktur lapisan atmosfer. Dalam kehidupan
sehari-hari banyak sekali zat kimia yang kita gunakan, ternyata tanpa kita
sadari telah menjadi polutan yang baik bagi lingkungan terutama bagi lapisan
atmosfer. Mungkin untuk kaar yang relatif sedikit zat-zat kimia yang dilepaskan
sebagai emisi tidaklah terlalu berbahaya. Tapi karena semakin banyaknya
penggunaan zat kimia berbahaya ini, maka tumpukan racun lingkungan menjadi siap
santap.

Ketakutan, kecemasan akan akhir dari
dunia ini semakin tampak. Para ilmuwan pun mulai meramalkan kapan bumi ini akan
hancur. Tidaklah salah akan intuisi yang disampaikan para ilmuwan ini, karena
dampak dari berbagai polutan ini telah dirasakan oleh manusia.Banyak cara yang
telah ditemukan para ilmuwan, untuk setidaknya memperpanjang usia kehidupan.
Tapi pada hakikatnya, kesadaran masyarakatlah yang harus dibangkitkan. Kita
tidak bisa bergantung dari kehebatan para ilmuwan, tetapi sudah saatnya kita
ambil bagian dalam menjaga kehidupan di bumi ini agar tetap berlangsung.
Menurut
salah seorang filosofi salah satu ciri manusia hidup adalah dengan adanya
masalah. Bahn-bahan kimiawi selama ini telah mendatangkan banyak manfaat bagi
kehidupan manusia tetapi ternyata penemuan pada dewasa ini telah membuktika
adanya beberapa bahan kimia yang berbahaya bagi manusia dan telah menimbulkan
pencemaran. Adapun rumusan masalah yang ingin penyusun sajikan dalam makalah
ini adalah lapisan-lapisan pada Atmosfer.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
dan presentasi tentang Lapisan Atmosfer ini antara lain:
a. Mahasiswa
diharapkan mampu mengetahui pengertian atmosfer dan penyusun dari pada
atmosfer,
b. Mahasiswa
diharapkan mampu mengetahui secara detail karakteristik dan perbedaan-perbedaan
di antara lapisan-lapisan pada atmosfer,
c. Mahasiswa
diharapkan mengetahui manfaat atmosfer bagi kehidupan manusia.
KAJIAN PUSTAKA
Atmosfer taerdiri dari kata atmos
yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola. Atmosfer adalah bulatan
udara yang membungkus bola bumi. Atmosfer termasuk bagian bumi. Karena pengaruh
gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersama-sama bumi setiap hari,
serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun (berevolusi). Tebal atmosfer
mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya
semakin rendah. Untuk mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer
secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Di bumi, atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar lebih dari 1000
km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan. Seperti
pada penamaan sebagian besar benda lainnya, setiap lapisan dinamai menurut
fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu
dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula
dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari
saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Atmosfer melindungi
kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan
mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam
11 km dari permukaan planet.
No.
|
Unsur kimia
|
Lambang
|
Volume (%)
|
1
|
Netrogen / zat lemas
|
N2
|
78.08
|
2
|
Oksigen / zat pembakar
|
O2
|
20.95
|
3
|
Argon
|
Ar
|
0.93
|
4
|
Asam arang
|
CO2
|
0.03
|
5
|
Neon
|
Ne
|
0.0018
|
6
|
Helium
|
He
|
0.00015
|
7
|
Kripton
|
Kr
|
0.00011
|
8
|
Xenon
|
Xe
|
0.00005
|
9
|
Nitrous oksida
|
N2O
|
0.00005
|
10
|
Hidrogen
|
H2
|
0.00005
|
2. LAPISAN-LAPISAN
ATMOSFER
Atmosfer adalah rahmat Allah kepada
umat manusia. Tanpa atmosfer hampir mustahil ada kehidupan di dunia ini.
Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:
- Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah
dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 20 km di atas permukaan bumi. Tebal
lapisan troposfer rata-rata ± 13 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan
troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang
ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C,
sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur
rata-rata 46°C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap
kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain terjadi
peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari
seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara
menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari
permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C. Lapisan
troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan
stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap,
walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C.
Ketebalan lapisan tropopause ± 2 km.
Pada lapisan
ini, hampir semua jenis
cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin,
tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan sehari-hari terjadi.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian
yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi
menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada
troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan
global. Troposfer terdiri atas:
a)
Lapisan planetair : 0-1
km
b)
Lapisan konveksi : 1-18
km
c)
Lapisan tropopause : 18-20 km.
Tropopause merupakan lapisan
pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer yang temperatunya relatif
konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara vertikal terhenti. Pada
lapisan ini segala macam bentuk cuaca, suhu, kelembaban, tekanan dan angin yang
kita rasakan berlangsung. Ciri-ciri lapisan troposfer adalah sebegai
berikut:
1) Pada
lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti: awan, hujan, petir,
angin.
2) Semakin
tinggi tempatnya, semakin berkurang suhunya.
3) Kurang
lebih 80% dari seluruh massa gas terdapat pada lapisan ini.
4) Puncak
lapisan troposfer terdapat lapisan peralihan yang di sebut tropopause.
Ketinggian yang paling rendah adalah
bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap
radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika
ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari
sekitar 17℃
sampai -52℃.
Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi
dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
- Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah
stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 20 - 60 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya
suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan
bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada
puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar
0°C.
Stratopause adalah lapisan batas
antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar
50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu,
lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada
lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan
lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari
stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu
(temperatur) hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan
oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan
sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun
debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang
pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca.
Perubahan secara bertahap dari
troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan
stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70°F atau
sekitar - 57°C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola
aliran yang tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan
paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan. Dari bagian
tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah
semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang
bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada
lapisan ini bisa mencapai sekitar 18°C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan
stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Ozon adalah hasil reaksi antara
oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi menahan
radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan.
Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3). Ozon
adalah gas yang tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer yaitu
lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena
ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi
yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum
mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan
jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B
dan ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya penyerapan radiasi UV-B sebelum
sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek
radiasi yang merusak kehidupan.
Ciri-ciri
lapisan stratosfer adalah sebagai berikut:
1) Pada
ketinggian diatas 30 km, terbentuk lapisan ozon (O3) adalah
lapisan-lapisan yang melindungi troposfer dan permikaan bumi dari radiasi sinar
ultraviolet matahari yang berlebihan (penyaringan sinar radiasi ultraviolet
matahari).
2) Pada
lapisan ini terjadi invers suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring
dengan naiknya ketinggian. Suhu rata-rata mencapai max. sekitar 570C.
3) Terdapat
lapisan antara yang di sebut stratopause.
- Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara
ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian
hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 60 - 85 km
dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan
meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan
mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan
menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya
terbakar di lapisan ini.
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan
penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan
suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan
radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C.
Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara
mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar
-100°C.
Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah
sebagai beikut:
1) Suhu
semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
2) Merupakan
tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan bumi.
3) Terdapat
lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi refleksi
(pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan
bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian
diterima oleh tempat-tempat lainnya.
d. Thermosfer
(Ionosfer)
Termosfer adalah lapisan udara
keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar
85 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 85 - 690 km dari permukaan
bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini
merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan
efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun
pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup
tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan
radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia
sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer,
yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan
ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai
berikut:
1) Pada
lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X
dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.
2) Pada
ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang
disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
3) Pada
lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar
ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.
4) Lapisan
ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat
memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya
gelombang yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima
keseluruh dunia.
e.
Eksosfer atau Dissipasisfer
Lapisan ini berada pada ketinggian
690 - lebih dari 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terjadi
gerakan-gerakan atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan
paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian
3.150 km dari muka bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan antar planet dan
geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar. Lapisan yang membatasi antara eksosfer
dengan angkasa luar adalah magnetopause.
3. Komposisi
Udara pada Atmosfer Bumi
Atmosfer mengandung campuran gas-gas
yang lebih terkenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi.
Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari
atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan permukaan
salju. Gas pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai
unsur dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi
biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari sisa
udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan
oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi
sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.
Nitrogen bereaksi lambat, tetapi
merupakan bagian penting dari kehidupan sehingga keseimbangan nitrogen di udara
di laut dan di dalam bumi sangat dipengaruhi oleh makhluk hidup. Karbondioksida
yang berlimpah dari sinar matahari membuat karbohidrat dengan hasil sampingan
oksigen (fotosintesis).
Oksigen terakumulasi di udara
kemudian berkembang makhluk yang membutuhkan oksigen. Gas nitrogen merupakan gas yang
paling banyak terdapat dalam lapisan udara atau atmosfer bumi. Salah satu
sumbernya yaitu berasal dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan
gunung api. Gas lain yang cukup banyak dalam lapisan udara atau atmosfer adalah
oksigen. Oksigen antara lain berasal dari hasil proses fotosintesis pada
tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas
karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara
alami besaral dari pernapasan mahkluk hidup, yaitu hewan dan manusia. Serta
secara buatan gas karbondioksida berasal dari asap pembakaran industri, asap
kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Selain keempat gas tersebut di atas
ada beberapa gas lain yang terdapat di dalam atmosfer, yaitu di antaranya ozon.
Walaupun ozon ini jumlahnya sangat sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan
di bumi, karena ozon yang dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan
sinar matahari sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di
permukaan bumi. Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon, maka
akan menimbulkan malapetaka
bagi kehidupan mahkluk hidup yang ada di bumi. Radiasi ini di antaranya dapat
membakar kulit mahkluk hidup, memecahkan kulit pembuluh darah, dan menimbulkan
penyakit kanker kulit.
Selain unsur pembentuk yang berupa
gas, udara juga mengandung partikel padat dan cair, yang kebanyakan begitu
kecilnya sehingga gerakan udara dapat mengimbangi kecenderungan partikel
tersebut jatuh ke tanah. Partikel itu dapat berasal dari debu yang terangkat
oleh angin, partikel garam laut, ataupun hasil pembakaran dan pengolahan dalam
industri.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari
kita mengetahui bahwa suhu udara berubah-ubah dari waktu ke waktu; pagi yang
sejuk diikuti oleh sore hari yang panas, dan musim dingin yang dingin diikuti
musim panas yang pana dalam suatu daur yang tetap. Suhu menjadi beragam dari
tempat ke tempat pada waktu yang sama. Pada wilayah yang lintang rendah lebih
panas daripada wilayah pada lintang yang lebih tinggi dan daerah yang rendah
lebih panas daripada pegunungan tinggi. Bumi secara keseluruhan selama setahun
penuh, suhu rata-rata di dekat tanah pada muka laut (suhu permukaan) adalah
15°C (288°K, 59°F). Rata-rata keseluruhan sepanjang tahun turun menurut
ketinggian. Namun, kira-kira di atas 12 km (40.000 kaki) penurunan suhu
berhenti.
Lapisan atmosfer dengan suhu yang
rata-rata berkurang menurut kentinggian, disebut troposfer, lapisan diatasnya
denagn suhu tetap atau meningkat disebut stratosfer. Pada permukaan diantara
troposfer dan stratosfer (kadang-kadang berupa lapisan peralihan) disebut
tropopause. Daerah dimana cuaca terjadi adalah bagian terbawah atmosfer, yang
disebut troposfer (daerah inilah yang menjadi perhatian bagi para ahli
meteorologi). Troposfer memiliki sifat penting, yaitu bahwa secara umum
temperatur berkurang terhadap ketinggian. Diatas troposfer adalah stratosfer
yang dicirikan oleh bertambahnya temperatur terhadap ketinggian. Diskontinuitas
yang membedakan troposfer dengan stratosfer adalah lapisan tropopause.
Pada troposfer campuran gas-gas
terdiri dari 78% nitrogen dan 21% oksigen (prosen dalam volume). Sisanya
sebesar 1% adalah campuran gas yang
terdiri dari argon, karbondioksida, dan gas-gas lainnya. Campuran gas-gas tanpa
uap-air disebut sebagai udara kering, dan campuran gas-gas tanpa terkecuali
disebut sebagai udara lembab.
4. Fungsi
Atmosfer Bumi
Setiap kali menghirup udara, manusia
diingatkan bahwa tidak dapat hidup tanpa udara. Udara bersih adalah kebutuhan
fisik manusia yang merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungan. Atmosfer membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya
efek rumah kaca di atmosfer, sinar matahari yang masuk ke bumi dapat diserap
dan menghangatkan udara. Suhu rata-rata di permukaan bumi naik 33°C lebih
tinggi menjadi 15°C dari seandainya tidak ada efek rumah kaca (-18°C), suhu
yang terlalu dingin bagi kehidupan mnusia. Efek rumah kaca disebabkan oleh
gas-gas rumah kaca.
Atmosfer berguna untuk melindungi
makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas
suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat
berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi
dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270°C di bawah
nol. Selain atmosfer, sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat
keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi
berbahaya yang mengancam planet ini. Radiasi yang terus-menerus dipancarkan
oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup.
Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan
api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan
seluruh kehidupan di muka bumi.
Bumi memiliki kerapatan terbesar di
antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur
nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar.
Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang
melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung
ini tidak ada, maka kehidupan
takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang
berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius tetapi kekuatan medan
magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar Bumi,
tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah
rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.
5. Sifat
Atmosfer Bumi
a. Merupakan
selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian 560 km
dari permukaan bumi.
b. Atmosfer
bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan menambah
ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
c. Tidak
berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali
bergerak sebagai angin).
d. Mudah
bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
e. Mempunyai
berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari beratnya berada
sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di bawah 6000 m.
Memberikan tahanan jika suatu benda
melewatinya berupa panas akibat pergesekan (misalnya meteor hancur sebelum
mencapai permukaan bumi).Sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk
proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari
matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam. Tanpa
atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3°C dan pada malam hari -148,9°C.
KESIMPULAN
Atmosfer bumi merupakan selubung gas
yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke
atas sejauh beratus-ratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar
planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar lebih dari 1000
km dari atas permukaan bumi.
Lapisan atmosfer bumi terdiri dari:
1.
1. Troposfer
2. 2.
Stratosfer
3. 3.
Mesosfer
4. 4.
Termosfer
5. 5.
Eksosfer
Atmosfer mengandung campuran gas-gas
yang lebih terkenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi.
Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Atmosfer berguna
untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu
menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar
ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arini. 2011. “Atmosfer”. Online.
arinifisikauin.wordpress.com/2011/04/09/
atmosfer/. 18 Maret 2014.
Ashari, Abdulrohim. 2013. “Atmosfer
dan Hidrosfer”. Online. http://jagoips.
wordpress.com/2013/03/26/atmosfer-dan-hidrosfer/. 18 Maret
2014.
Thok, Tugiono. 2013. “Susunan
Atmosfer”. Online. http://mastugino.blogsp
ot.com/2013/10/susunan-atmosfer.html. 18 Maret 2014