Pura Mandhara Giri Semeru Agung

Pura adalah tempat peribadatan umat Hindu. Mayoritas umat Hindu di Indonesia memang berada di Pulau Bali. Makanya, tak heran bila di Pulau Bali terdapat banyak Pura. Namun ternyata Pura tertua di Indonesia bukan berada di sana. Melainkan di Lumajang, Jawa Timur. Yaitu Pura Mandhara Giri Semeru Agung.

Pura Mandhara Giri Semeru Agung terletak di kaki gunung Semeru. Tepatnya di Jalan Serma Dohir, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang – Jawa Timur. Dalam Tantu Panggelaran, dikisahkan lokasi  kaki Gunung Semeru ini diumpamakan dengan mite tentang Pemindahan puncak Gunung Mahameru dari India ke Pulau Jawa, hal itu berkaitan dengan sejarah nama Gunung Semeru, Gunung tertinggi di Pulau Jawa.


Lokasi Pura


Arsitektur dan tata ruang mirip Pura yang berada di Bali. Sekaligus dibalut dengan gaya arsitektur khas Majapahit. Terdapat ruangan Aula atau Pandapa, ornamen patung gajah atau bale gajah. Menjaga senyawa bangunan, dan fungsinya, Pura ini tak pernah sepi dari aktifitas keagamaan. Bermula dari upacara Pamlaspas Alit dan Mapulang Dasar Sarwa Sekar yang digelar pada Minggu Manis, Wuku Menail.

Akses menuju Pura, jalannya sudah cukup baik. Bahkan mampu mengakomodir rombongan puluhan Bus dari Pulau Bali yang datang untuk melakukan peribadatan. Umat Hindu akhirnya berhasil mewujudkan gagasannya untuk mendirikan Pura ini, meskipun diawal hanya bangunan yang sederhana. Beberapa tokoh Hindu di Bali menyambut baik gagasan ini.

Perbedaan budaya dan kepercayaan agama antar masyarakat di sekitar Pura Mandhara Giri Semeru Agung di Kecamatan Senduro ini benar-benar menunjukkan adanya keramahan dan toleransi antar agama yang tinggi di Indonesia. Salah satu kerukunan yang dapat kita jumpai secara nyata, adanya 3 tempat ibadah yaitu Masjid, Gereja, dan Pura yang letaknya cukup berdekatan di Senduro. Di sini bisa ditemui masyarakat Suku Jawa, Madura, dan Tengger hidup berdampingan dan harmonis.

Rute Perjalanan

Pura Mandara Giri Semeru Agung selalu ramai di setiap akhir pekan maupun pada hari libur, dan pastinya saat hari besar agama Hindu. Pura yang menjadi tempat beribadah sekaligus destinasi wisata ini selalu didatangi baik wisatawan maupun umat agama Hindu dari dalam dan luar kota, tanpa harus mengganggu ketenangan dalam persembahyangan ataupun masyarakat yang bermeditasi.

“Ada juga selain umat agama Hindu, yang ingin bermeditasi di sini, tinggal izin dulu, nanti juga pasti dipersilahkan,” ujar Pak Marto, selaku Pemangku Pura.

Suasana sejuk karena kerindangan pepohonan di sekitar pura Mandhara Giri dan kebersihan yang selalu dijaga, membuat siapapun yang datang betah berma-lama disini. Satu alasan lagi yang membuat Pura ini banyak dikunjungi umat Hindu karena Pura ini paling dituakan di Nusantara. Hal itu menandakan bahwa Pura Mandhara Giri Semeru Agung sebagai Pura tertua di Nusantara.

“Wisata kesini rasanya seperti lagi di Bali fotonya,” tutur Ainun, salah satu pengunjung pada tim lokalkarya.com.

Masih di sekitar kawasan Senduro, sebuah mata air (Patirtaan) yang dianggap suci, Watu Klosot, menarik beberapa umat Hindu juga datang untuk melakukan Tirta Yatra alias kunjungan ke tempat-tempat suci dengan pengambilan air suci. Berbeda lagi saat ulang tahun Pura (Piodalan), ribuan umat Hindu dari Bali dan berbagai daerah di Jawa Timur, datang dengan puluhan rombonngan Bus, berdoa disini dan menampilkan kreasi-kreasi kesenian/budayanya.

Satu lagi yang perlu diingat, Di Pura Mandara Giri Semeru Agung, tak semua ruang boleh dimasuki masyarakat umum dengan bebas. Ada banyak larangan keras untuk wanita yang sedang  haid/datang bulan. Untuk tingkatan paling atas, hanya untuk persembahyangan dan meditasi, tingkatan kedua atau madya, pelataran yang biasa untuk kegiatan keagamaan, seperti pernikahan, dan acara upacara keagamaan.



Beberapa hari sebelum Hari Raya Nyepi, beragam kegiatan bisa dilihat di Pura Mandhara Giri Semeru Agung. 2000 lebih umat Hindu di Lumajang dan sekitarnya akan memenuhi area Mandara Giri Semeru Agung. Diawali dengan mengadakan Melasti, yaitu  upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu. Sehari sebelum Hari Raya Nyepi, akan ada arak-arakan ogoh-ogoh, selayaknya keriuhan umat Hindu yang biasa ada di Pulau Bali.

BEBERAPA FOTO
39. ............................
40. ............................
41. ............................
42. ............................
43. ............................
44. ............................
45. ............................
46. ............................
47. ............................
48. ............................
49. ............................
50.  ............................



Enter your email address to get update from Serba-Serbi.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2018. SEBUAH CATATAN - All Rights Reserved | Template by sastrawan18@gmail.com Proudly powered by Poetoesas